Krisis finansial yang menimpa manajemen Persema

Malang sport
Krisis finansial yang menimpa manajemen Persema Malang membuat tim berjuluk Bledek Biru ini harus melakukan efisiensi biaya operasional tim termasuk panita pelaksana (Panpel) pertandingan. Krisis finansial itu menyusul mundurnya Killer Fish selaku sponsor Persema pasca keputus Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang membuat Persema terancam tak bisa ikut kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional.

Ketua Panpel Persema Malang, Dito Arief mengatakan, efisiensi di tubuh panpel dilakukan dengan mengurangi tenaga panpel. Jika sebelumnya staf panpel Persema berjumlah 12 orang, kini dikurangi menjadi tujuh orang. “Staf panpel memang sengaja dikurangi untuk menekan biaya pengeluaran,” ujar Dito, Jumat (12/4).

Selain itu, Persema juga tidak memasang advertising board di pinggir lapangan ketika menjamu Persijap Jepara, Sabtu (13/4/2013) besok. Pasalnya, biaya pemasangan yang harus dibayarkan ke pihak stadion Gajayan cukup besar. “Untuk biaya itu saja kita harus mengeluarkan Rp 20 juta, jadi untuk pertandingan besok kita tidak pasang,” katanya.

Terkait jumlah tiket yang dicetak Panpel pada pertandingan besok, Dito mengaku telah mencetak lima ribu tiket, dengan rincian tiga ribu tiker VIP, dan dua ribu tiket ekonomi. “Pertandingan lawan Persijap besok sudah tak ada masalah, izin dari Polresta juga sudah keluar,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai asisten manajer Persema ini.

thumbnail Title : Krisis finansial yang menimpa manajemen Persema
Posted by : Unknown
Published : 2013-04-16T04:59:00-07:00
Rating : 5
Reviewer : 99999 Reviews