Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut berduka atas wafatnya Nelson Mandela. Selain menginspirasi dunia, Mandela dinilainya sebagai Bapak Bangsa untuk rakyat Afrika Selatan (Afsel). Menurut dia, Mandela mengajak manusia menemukan dua hal dalam kemanusiaannya, yakni penghormatan atas hak-hak dasar manusia dan sikap memaafkan.
"Apa yang diperjuangkan Mandela mengingatkan saya pada apa yang juga diperjuangkan oleh Bung Karno, tentang perikebangsaan dan perikemanusiaan berjalan sejalan," tutur Mega, dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Sabtu (7/12/2013).
Itu artinya, tambah dia, kecintaan Nelson Mandela atas bangsanya adalah konkruen Nelson pada kemanusiaan. Perjuangan Mandela pun bukan hanya untuk Afsel, tapi juga ke berbagai belahan dunia. Inilah yang dinilai Megawati sama dengan Bung Karno.
"Mandela erat kaitannya dengan Bung Karno, karena sejak muda Mandela mengidolakan Bung Karno, di 1960 menurut catatan sejarah, Mandela menggunakan pidato-pidato Bung Karno sebagai alat perjuangannya, Mandela menjadikan Konferensi Asia-Afrika 1955 sebagai titik nol pembebasan bangsa-bangsa di Afrika," beber dia.
Disampaikan Mega, Mandela mengakui bahwa Indonesia mendapatkan tempat khusus dihatinya, karena figur Bung Karno. Dari Indonesia-lah Mandela membangun sebuah imajinasi politik bahwa "Bangsa yang bebas, pertama-tama harus berdaulat".
"Mandela juga memberikan pelajaran soal memaafkan dan tidak harus melupakan. Apa yang dilakukan oleh rezim apartheid memang tidak harus dilupakan, tapi Mandela mempunyai keberanian untuk memaafkan lawan atau musuhnya. Itulah dasar perdamaian yang fundamental dalam keadilan transisional," kata dia.
Menurut Megawati, Mandela juga seorang Negarawan yang bisa menyisihkan kepentingan dirinya dan keluarganya, melepaskan seluruh keinginananya untuk berkuasa sehingga bisa mewariskan transisi kepemimpinan nasional di Afsel secara damai.
"Apa yang diperjuangkan Mandela mengingatkan saya pada apa yang juga diperjuangkan oleh Bung Karno, tentang perikebangsaan dan perikemanusiaan berjalan sejalan," tutur Mega, dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Sabtu (7/12/2013).
Itu artinya, tambah dia, kecintaan Nelson Mandela atas bangsanya adalah konkruen Nelson pada kemanusiaan. Perjuangan Mandela pun bukan hanya untuk Afsel, tapi juga ke berbagai belahan dunia. Inilah yang dinilai Megawati sama dengan Bung Karno.
"Mandela erat kaitannya dengan Bung Karno, karena sejak muda Mandela mengidolakan Bung Karno, di 1960 menurut catatan sejarah, Mandela menggunakan pidato-pidato Bung Karno sebagai alat perjuangannya, Mandela menjadikan Konferensi Asia-Afrika 1955 sebagai titik nol pembebasan bangsa-bangsa di Afrika," beber dia.
Disampaikan Mega, Mandela mengakui bahwa Indonesia mendapatkan tempat khusus dihatinya, karena figur Bung Karno. Dari Indonesia-lah Mandela membangun sebuah imajinasi politik bahwa "Bangsa yang bebas, pertama-tama harus berdaulat".
"Mandela juga memberikan pelajaran soal memaafkan dan tidak harus melupakan. Apa yang dilakukan oleh rezim apartheid memang tidak harus dilupakan, tapi Mandela mempunyai keberanian untuk memaafkan lawan atau musuhnya. Itulah dasar perdamaian yang fundamental dalam keadilan transisional," kata dia.
Menurut Megawati, Mandela juga seorang Negarawan yang bisa menyisihkan kepentingan dirinya dan keluarganya, melepaskan seluruh keinginananya untuk berkuasa sehingga bisa mewariskan transisi kepemimpinan nasional di Afsel secara damai.
Sumber : http://international.okezone.com/
Title : Sejak Muda, Mandela Idolakan Bung KarnoPosted by :
Published : 2013-12-07T01:19:00-08:00
